Prospek Kawasan Jonggol

JONGGOL SIAP JADI IBU KOTA NEGARA

Rabu, 22 September 2010 - 7:57 WIB
BOGOR (Pos Kota) – Wacana pemindahan ibukota Indonesia dari Jakarta ke Kecamatan Jonggol yang semakin santer . Wacana ini pun disambut antusias oleh Pemkab Bogor. “Ini wacana lama, Kita siap jalan, tinggal tungu keputusan politik dari pusat,” ujar Bupati Bogor Rahmat Yasin, Selasa.Menurutnya, Kabupaten Bogor siap membantu jika Jonggol diproyeksi menjadi pengganti ibukota negara. Sebab, persiapan untuk menjadikan Jonggol sebagai kota mandiri sejak sepuluh tahun lalu sudah ada, diantaranya lewat pembentukan kawasan Bukit Jonggol Asri (BJA) yang sudah melalui studi kelayakan dan observasi.

“Seandainya, saat ini juga pemerintah pusat menunjuk Jonggol, tak perlu lagi ada kajian-kajian, sebab sebelumnya telah dikaji dan datanya bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya. Apalagi kini, pihaknya sedang proses pembebasan lahan buat pembangunan Jalur Puncak II di timur Kabupaten Bogor sepanjang 42 Km dengan lebar 30 meter yang melibatkan Kecamatan, Jonggol, Sukamakmur, Cariu dan Tanjungsari. “Lewat poros Timur-Tengah ini ada jalan alternatif ke Bekasi Delta Mas dan ke Puncak. Saya akan sampaikan langsung ke Presiden dalam waktu dekat ini,” katanya.

Bupati Bogor juga mengaku sudah pernah menyampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhonyono (SBY) soal wacana ini dan mengusulkan Istana Bogor di Kota Bogor dijadikan tempat kerja SBY sehari-hari. “Kala itu, Presiden mengaku sempat berpikir ke arah sana, namun belum bisa dipastikan dalam waktu dekat,” ujar Bupati.

Kepala Bapeda Kabupaten Bogor Zairin menjelaskan, Pemkab Bogor pernah diundang Dirjen Pembangunan Daerah di Kementerian Dalam Negeri, membicarakan masalah fisibility study, pengukuran pemetaan, serta Detail Engineering Desain (DED). “Kalau itu sudah tuntas baru bisa bicara detail rencana perpindahannya,” kata Zairin.

Sekedar diketahui, pada massa era Presiden Soeharto Kecamatan Jonggol pernah dijadikan lokasi alternatif ibukota. Ratusan hektar lahan di kawasan ini pernah dibebaskan oleh sejumlah pengembang. Salah satunya PT Bukit Jonggol Asri (BJA) yang saham mayoritasnya milik Bambang Trihatmodjo, putra mantan Presiden Soeharto.

Perusahaan itu mengalokasikan lahan sedikitnya 30 ribu Ha yang terbentang dari Kecamatan Citeureup sampai Kabupaten Cianjur. Sekitar 24 desa di tiga kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur akan disulap menjadi kota metropolitan.


'DISNEYLAND' Bakrieland Bawa 'Gairah' Bisnis Properti Di Jonggol dan Lido

detikfinance.com ( 22 Des 2010 )
Jakarta - Bisnis properti di Jonggol dan Lido, Jawa Barat diprediksi bakalan ramai dengan adanya rencana PT Bakrieland Development Tbk membangun taman hiburan kelas dunia layaknya Disneyland di kedua area tersebut. Bakal banyak perumahan baru yang berkembang di kawasan tersebut.

Demikian disampaikan oleh Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Teguh Satria dalam perbincangannya dengan detikFinance, Rabu (22/12/2010).

"Bagi masyarakat sekitar jadi baik, setiap pembangunan bisa tumbuhkan perekonomian, punya magnet bagi perekonomian. Perumahan besar juga bakal crowded di sana. Kita tahu Bakrie termasuk pengembang yang besar, jadi properti akan tumbuh lebih besar," katanya.

Teguh mengatakan, rencana Bakrieland membangun taman hiburan sekelas Disneyland di dua area ini bakal jadi daya tarik tersendiri bagi kawasan tersebut.

"Jakarta sudah tidak mungkin dikembangkan untuk properti, pembangunan (taman hiburan) ini bisa jadi daya tarik, sebab Jakarta butuh kota satelit dan dua daerah ini punya daya dukung untuk itu," tutur Teguh.

Saat ini, menurut Teguh, sebagian besar tanah di Jonggol dan Lido telah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan real estate besar. "Sementara perusahaan properti kecil nunggu yang besar mulai dulu," jelasnya.

Untuk Jonggol, Teguh mengatakan kendalanya hanya masalah air, sebab lahan di sana bukanlah lahan produktif.

"Sangat jelas itu bukan lahan produktif, namun cocok untuk pemukiman. Tinggal sarana air yang harus dipikirkan dengan mengembangkan infrastruktur air permukaan. Tapi kalau sekelas Bakrie saya yakin mereka sudah memikirkan hal itu," tukas Teguh.

Seperti diketahui, Direktur Utama Bakrieland Hiramsyah S. Thaib mengatakan perseroan akan menggandeng asing untuk pembangunan dua taman hiburan ini. Kesepakatan kerjasama ini telah ditandatangani dan pembangunan dua taman hiburan ini rencananya akan dilakukan mulai semester I-2011.

"Dengan (mitra strategis) asing. Lido konsepnya mendekatkan diri dengan alam. Karena dekat dengan Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak Halimun," imbuhnya.

Sementara taman bermain di Jonggol berdiri di area seluas 200 ha, dari total lahan 13 ribu ha. Selain dibangun taman, juga akan berdiri beberapa unit hunian dan sarana pendukung lainnya.

"Siap beroperasi di 2012. Di dua tempat Lido dan Jonggol," papar Hiramsyah.

3 komentar:

  1. slamat malam pak
    mau tanya pak tanah kavling di jonggol water park ini kalau posisi hook masih ada ya pak?
    kalau masih ada yg hook saya mau beli 3Kavling pak untuk 3Beradik saya.
    kalau ada site plan nya yg jelas tolong di email kan ya pak.
    dan sekali lagi mau tanya Cara bayaran nya pak Gimana?
    harus bayar Dp Atau gak?
    kalau harus bayar Dp harus bayar berapa persen pak?
    Terima kasih
    Mohon di balas ya pak

    BalasHapus
  2. selamat malam pak amin, terima kasih atas pembelian 1 kavling Jonggolnya setelah komunikasi dilanjutkan via email :)

    BalasHapus
  3. selamat malam pak hendra,posisi jonggol nya ada dimana ya?
    tks

    BalasHapus